"Baru kali ini dalam hidupku mendengar informasi ini.
Perbanyaklah sujud untuk memberi nutrisi pada bagian dahi (naṣīyah).
Apa itu naṣīyah dan mengapa disebut sebagai pembohong?
Informasinya luar biasa, Subhanallah al-‘Azim!!
Dari Syaikh/Abdul Majid al-Zindani.
Semoga Allah memberinya kesembuhan dan kesehatan.
Dalam bukunya *Wa Ghadan Asr al-Iman* (Dan Besok, Zaman Keimanan), dia mengatakan:
Saya selalu membaca ayat Allah yang berkata, "Kalla, jika dia tidak berhenti, Kami pasti akan menyeretnya ke neraka, naṣīyah yang berdusta dan salah." (QS. Al-‘Alaq: 15)
Dan naṣīyah itu adalah bagian depan kepala, dan saya selalu bertanya-tanya dalam hati, "Ya Allah, buka padaku makna ini... Mengapa disebut naṣīyah yang berdusta dan salah?"
Saya merenunginya dan merasa bingung lebih dari sepuluh tahun, lalu saya kembali ke kitab-kitab tafsir dan mendapati para mufassir berkata: Yang dimaksud bukan naṣīyah yang berdusta, melainkan ini adalah ungkapan kiasan, bukan harfiah. Naṣīyah adalah bagian depan kepala, yang diberi sifat kedustaan (padahal yang dimaksud adalah pemiliknya).
Kebingunganku berlanjut sampai Allah memudahkan bagiku untuk menemukan sebuah penelitian tentang naṣīyah yang dipresentasikan oleh seorang ilmuwan Kanada (dan itu terjadi dalam sebuah konferensi medis yang diadakan di Kairo).
Dia berkata: "Baru lima puluh tahun yang lalu, kami mengetahui bahwa bagian otak yang ada di bawah dahi secara langsung (naṣīyah) adalah bagian yang bertanggung jawab atas kedustaan dan kesalahan serta menjadi sumber dalam mengambil keputusan. Jika bagian otak yang ada di bawah tulang dahi ini dipotong, maka pemiliknya tidak akan memiliki kehendak bebas dan tidak bisa membuat pilihan."
Karena bagian ini adalah tempat pilihan, Allah berfirman, "Kami akan menyeretnya dengan naṣīyahnya," artinya Kami akan mengambilnya dan membakarnya dengan kesalahannya. Setelah ilmu berkembang, mereka menemukan bahwa bagian naṣīyah pada hewan sangat kecil dan lemah (sehingga tidak memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengarahkannya).
Dan ini yang dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala: "Tidak ada satupun makhluk yang tidak kami pegang naṣīyahnya." Dan dalam hadits yang shahih dikatakan: "Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, naṣīyahku berada di tangan-Mu."
Untuk hikmah Ilahi, Allah memerintahkan agar bagian naṣīyah ini sujud dan tunduk kepada-Nya, sehingga beban negatif dalam kepala bisa keluar ke tanah dan darah bisa mengalir ke seluruh bagian otak untuk memberi nutrisi dengan energi positif yang dibutuhkan. Karena ada pembuluh darah kecil di otak yang hanya bisa menerima darah melalui sujud, ini adalah bagian dari hikmah Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan tidak ada yang kalian ketahui selain sedikit ilmu."
Ini adalah informasi yang sangat baik, yang mengajarkan kita untuk banyak sujud agar keputusan kita benar, dan yang terbaik adalah kita beribadah kepada Allah Yang Maha Esa, sehingga iman kita semakin kuat kepada-Nya.
Saat hendak melakukan sesuatu, kita lakukan salat istikharah, yakni sujudkan naṣīyah kita kepada Allah agar Dia memilihkan keputusan yang terbaik untuk kita. Semoga Allah meneguhkan hati kita dan hati kalian serta menjadikan naṣīyah kita jujur dalam segala kebaikan. Amin.
Ya Allah, jadikanlah ini sebagai sedekah jariyah bagiku, orangtuaku, keturunanku, serta bagi para mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat.
Sila sebarkan postingan ini."