Wednesday, March 11, 2009

Makkah al-Mukarramah


Telah tersurat suatu iradat
Sekeping bumi bernama Makkah
Ia mukarramah
Ia mubarakah
Di dadanya terpacak Baitullah
Kepadanya
Hamba datang mencurah-curah
Laksana air deras
Menerbus empangan yang pecah
Di hadapannya
Doa ditadah
Di sisinya
Harapan dipersembah
Di lingkarannya
Insan berarak menengadah
Memohon ampun
Mengharap rahmat
Meminta belas
Menagih hajat

Termaktub suatu ketentuan
Diri yang hina dina
Tiada upaya tiada daya
Sekonyong tiba
Mengheret karung-karung dosa
Yang terkumpul sekian lama

Wahai Pemilik Baitul-'Atiq
Pemilik diriku, bumi dan langit
Di sisi rumahMu aku bersujud
Aku bersaksi setulus hati
Engkau Maha Esa
Maha Gagah Maha Kuasa
Maha Kaya Maha Perkasa

Sepetang di Madinah al-Munawwarah


Allah
Satu nama
Untuk satu Zat
Yang Maha Tunggal, Maha Agung

Allah
KepadaMu aku datang
Memikul dosa yang tak terbilang
JanjiMu aku pegang
Biar dosaku menjulang awan
Tetap akan Kau ampunkan

Allah
Di kala kakiku mencecah bumi barakah
Dadaku sebak dilimpahi rasa
Insaf dan syukur
Harap dan takut
Kasih dan cinta
Membuak-buak
Menerjah serata ruang dan liang

Allah
Kini aku berdiri
Di hadapan pintu rumahMu
Di sisi kekasihMu
Di hadapan dan di belakangku
Di kanan dan di kiriku
Ribuan hambaMu
Menghimpit dan mengasak
Menempis dan menolak
Badanku sakit tersepit
Hidungku pedih tertusuk bau busuk
Mataku perit diterjah gelagat tak beradab
Tekakku mual digeletek sikap biadab

Allah
Apalah dayaku
Mereka hambaMu
Mereka tetamuMu
Mereka datang atas jemputanMu
Ingin meraih redhaMu
Menagih syurgaMu

Allah
Ampuni mereka
Ampuni diriku
Terimalah ibadah mereka
Terimalah ibadahku

Astaghfirullahal-'Azim
Astaghfirullahal-'Azim