Menggunakan
media sosial untuk menabur fitnah, tuduhan palsu, menggelar dengan gelaran yang
buruk lagi menyakitkan sudah menjadi perkara lumrah. Ia berlaku saban hari dan
waktu. Malah ada yang menjadikan perkara itu sebagai satu pekerjaan untuk
mengaut upah yang lumayan. Upah yang menjadi sumber kehidupan, makan minum diri
dan keluarga! Wal’iazu bilLah.
Sesungguhnya
sifat suka mencela, mengutuk dan memfitnah lahir daripada hati yang tidak takut
kepada Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Memerhati segala yang ghaib dan yang
tersembunyi.
Hati yang
dilimpahi dengan cahaya iman pastinya tidak akan tergamak untuk menabur fitnah,
mencari-cari kelemahan dan kesalahan pihak lain, khususnya mereka yang tidak
sehaluan dengan kita, kemudian menyebarkannya seantero dunia.
Seorang ulamak
salaf diriwayatkan pernah berkata: “Sering kali aku dihalang dari melakukan
maksiat secara tersembunyi seperti menyimpan niat jahat di dalam hati dengan
mengingati firman Allah yang bermaksud: “Dan orang yang takut akan keadaan
dirinya di mahkamah Tuhannya (untuk dihitung amalnya), disediakan baginya dua
Syurga,” (Ar-Rahmaan 55:46)
Dan firman
Allah yang bermaksud: “Adapun orang yang takutkan keadaan semasa ia berdiri di
mahkamah Tuhannya, (untuk dihitung amalnya), serta ia menahan dirinya dari
menurut hawa nafsu, Maka sesungguhnya Syurgalah tempat kediamannya.” (An-Naazi'aat 79:40-41)
“Sesungguhnya
kerugian yang teramat rugi, bencana yang sebenar-benarnya bencana kalau kita
rasa senang dan selesa ketika kita melakukan perkara yang dilarang oleh Allah
SWT!!!”
Dan antara
perkara yang dilarang keras oleh Allah adalah bersangka buruk kepada saudara
sendiri (semua manusia adalah bersaudara), mengumpat, memfitnah, mengejek,
mempersenda dan seumpamanya.
Ibn Rajab
memberikan peringatan dengan berkata: “Sesungguhnya su’ul-khatimah (kesudahan
yang buruk) boleh jadi dengan sebab bisikan-bisikan jahat yang merayap di dalam
hati kita yang tidak pernah diketahui oleh manusia!!!”
No comments:
Post a Comment