Wednesday, November 27, 2024

KEWAFATAN NABI SAW DALAM AL-QURAN – SATU MUKJIZAT

Sedia maklum bahawa Nabi SAW wafat pada usia 63 tahun. Dan baginda menjalani hidupnya dalam tiga fasa:

1. Sebelum diangkat menjadi rasul 40 tahun.

2. Berdakwah di Mekah 13 tahun

3. Meneruskan dakwah di Madinah 10 tahun.

(40+13+10 = 63)


Mari kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang mengandungi perkataan kewafatan baginda SAW: 

1. Surah Yunus, iaitu surah ke 10: 

“Dan jika Kami perlihatkan kepadamu (wahai Muhammad) akan sebahagian dari balasan azab yang Kami janjikan kepada mereka, atau jika Kami WAFATKAN ENGKAU sebelum itu, maka kepada Kamilah tempat kembali mereka; kemudian Allah yang memberi keterangan mengenai apa yang mereka lakukan.” (Yunus 10:46)

2. Surah ar-Ra’d, iaitu surah ke 13: 

Sama ada Kami perlihatkan kepadamu (wahai Muhammad) sebahagian dari azab yang Kami janjikan untuk mereka (yang ingkar) atau kami WAFATKANMU sebelum melihatnya maka tidaklah menjadi hal kerana tanggunganmu hanyalah menyampaikan hukum-hukum yang kami turunkan kepadamu; dan urusan Kami menghitung dan membalas amal mereka.” (Ar-Ra'd 13:40) 

3. Surah Ghafir, iaitu surah ke 40: 

“Maka bersabarlah (wahai Muhammad), sesungguhnya janji Allah (menyeksa musuh-musuhmu itu) adalah benar; oleh itu kiranya Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari azab yang Kami janjikan kepada mereka, ataupun Kami WAFATKANMU sebelum itu, (maka tetaplah mereka akan menerima balasan azab) kerana kepada Kamilah mereka akan dikembalikan.” (Ghaafir 40:77) 

(10+13+40 = 63)

Semuanya tersusun indah, tiada yang kebetulan. Itulah aturan Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.


Daripada page: https://www.facebook.com/EngKaheel


Wednesday, November 20, 2024

PERBANYAKKAN SUJUD

"Baru kali ini dalam hidupku mendengar informasi ini. 

Perbanyaklah sujud untuk memberi nutrisi pada bagian dahi (naṣīyah).

Apa itu naṣīyah dan mengapa disebut sebagai pembohong? 

Informasinya luar biasa, Subhanallah al-‘Azim!! 

Dari Syaikh/Abdul Majid al-Zindani. 

Semoga Allah memberinya kesembuhan dan kesehatan.

Dalam bukunya *Wa Ghadan Asr al-Iman* (Dan Besok, Zaman Keimanan), dia mengatakan:

Saya selalu membaca ayat Allah yang berkata, "Kalla, jika dia tidak berhenti, Kami pasti akan menyeretnya ke neraka, naṣīyah yang berdusta dan salah." (QS. Al-‘Alaq: 15)

Dan naṣīyah itu adalah bagian depan kepala, dan saya selalu bertanya-tanya dalam hati, "Ya Allah, buka padaku makna ini... Mengapa disebut naṣīyah yang berdusta dan salah?"

Saya merenunginya dan merasa bingung lebih dari sepuluh tahun, lalu saya kembali ke kitab-kitab tafsir dan mendapati para mufassir berkata: Yang dimaksud bukan naṣīyah yang berdusta, melainkan ini adalah ungkapan kiasan, bukan harfiah. Naṣīyah adalah bagian depan kepala, yang diberi sifat kedustaan (padahal yang dimaksud adalah pemiliknya).

Kebingunganku berlanjut sampai Allah memudahkan bagiku untuk menemukan sebuah penelitian tentang naṣīyah yang dipresentasikan oleh seorang ilmuwan Kanada (dan itu terjadi dalam sebuah konferensi medis yang diadakan di Kairo).

Dia berkata: "Baru lima puluh tahun yang lalu, kami mengetahui bahwa bagian otak yang ada di bawah dahi secara langsung (naṣīyah) adalah bagian yang bertanggung jawab atas kedustaan dan kesalahan serta menjadi sumber dalam mengambil keputusan. Jika bagian otak yang ada di bawah tulang dahi ini dipotong, maka pemiliknya tidak akan memiliki kehendak bebas dan tidak bisa membuat pilihan."

Karena bagian ini adalah tempat pilihan, Allah berfirman, "Kami akan menyeretnya dengan naṣīyahnya," artinya Kami akan mengambilnya dan membakarnya dengan kesalahannya. Setelah ilmu berkembang, mereka menemukan bahwa bagian naṣīyah pada hewan sangat kecil dan lemah (sehingga tidak memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengarahkannya).

Dan ini yang dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala: "Tidak ada satupun makhluk yang tidak kami pegang naṣīyahnya." Dan dalam hadits yang shahih dikatakan: "Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, naṣīyahku berada di tangan-Mu."

Untuk hikmah Ilahi, Allah memerintahkan agar bagian naṣīyah ini sujud dan tunduk kepada-Nya, sehingga beban negatif dalam kepala bisa keluar ke tanah dan darah bisa mengalir ke seluruh bagian otak untuk memberi nutrisi dengan energi positif yang dibutuhkan. Karena ada pembuluh darah kecil di otak yang hanya bisa menerima darah melalui sujud, ini adalah bagian dari hikmah Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan tidak ada yang kalian ketahui selain sedikit ilmu."

Ini adalah informasi yang sangat baik, yang mengajarkan kita untuk banyak sujud agar keputusan kita benar, dan yang terbaik adalah kita beribadah kepada Allah Yang Maha Esa, sehingga iman kita semakin kuat kepada-Nya.

Saat hendak melakukan sesuatu, kita lakukan salat istikharah, yakni sujudkan naṣīyah kita kepada Allah agar Dia memilihkan keputusan yang terbaik untuk kita. Semoga Allah meneguhkan hati kita dan hati kalian serta menjadikan naṣīyah kita jujur dalam segala kebaikan. Amin.

Ya Allah, jadikanlah ini sebagai sedekah jariyah bagiku, orangtuaku, keturunanku, serta bagi para mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat.

Sila sebarkan postingan ini."

PERBANYAKKAN

Saturday, November 16, 2024

Friday, November 01, 2024

MENCARI TITIK PERSAMAAN


Manusia sering berbeza pandangan antara satu sama lain. Namun, tidak bermakna tiada jalan pengelesaian dan persefahaman. Allah SWT mengajar kita, walau sebesar manapun perbezaan pandangan, carilah titik persamaan.

Allah SWT berfirman maksudnya:

Katakanlah (wahai Muhammad): "Wahai Ahli Kitab, marilah kepada satu Kalimah yang bersamaan antara kami dengan kamu, iaitu kita semua tidak menyembah melainkan Allah, dan kita tidak sekutukan denganNya sesuatu jua pun; dan jangan pula sebahagian dari kita mengambil akan sebahagian yang lain untuk dijadikan orang-orang yang dipuja dan didewa-dewakan selain dari Allah". Kemudian jika mereka (Ahli Kitab itu) berpaling (enggan menerimanya) maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah kamu bahawa sesungguhnya kami adalah orang-orang Islam". (A-li'Imraan 3:64) 

TITIK PERSAMAAN ANTARA SELURUH UMAT MANUSIA

Al-Quran menegaskan bahawa manusia seluruhnya tanpa mengira bangsa, bahasa, warna dan benua semuanya berasal daripada keturunan yang sama, iaitu Adam dan Hawwa.

Allah SWT berfirman maksudnya:

Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih taqwanya di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya (akan keadaan dan amalan kamu). (Al-Hujuraat 49:13) 

Oleh kerana mereka semua berasal daripada keturunan yang sama, maka tiada halangan untuk Allah jadikan mereka semua berada di atas satu jalan, menganut satu agama dan berfikir dengan cara fikir yang sama semuanya. Namun Allah tidak berkehendakkan begitu. maka perbezaan pendapat terus berlaku sebagaimana firman-Nya yang bermaksud:

“Dan kalaulah Tuhanmu (wahai Muhammad) menghendaki, tentulah Dia menjadikan umat manusia semuanya menurut agama yang satu. (Tetapi Ia tidak berbuat demikian) dan kerana itulah mereka terus-menerus berselisihan.” (Hud 11:118)

TITIK PERSAMAAN ANTARA SELURUH UMAT ISLAM

Terlalu banyak titik persamaan antara seluruh Umat Islam tanpa mengira dari mana asal mereka. Semuanya beriman kepada Tuhan yang Esa, mengikuti Rasul yang sama, berpegang kepada Kitab yang satu, mengadap kepada Qiblat yang sama. Musim haji menjadi bukti yang nyata kesatuan umat Islam dari seluruh pelusuk dunia yang terdiri dari pelbagai aliran kefahaman, pelbagai mazhab dan pelbagai kecenderungan.

Allah SWT berfirman maksudnya:

“Dan sesungguhnya agama Islam ini ialah agama kamu - agama yang satu asas pokoknya, dan Akulah Tuhan kamu; maka bertaqwalah kamu kepadaKu.” 

(Al-Mu'minuun 23:52) 

“Sesungguhnya agama Islam inilah agama kamu, agama yang satu asas pokoknya, dan Akulah Tuhan kamu; maka sembahlah kamu akan Daku.” 

(Al-Anbiyaa' 21:92) 

RASULULLAH SAW TIDAK BERTEGANG SELAGI WUJUDNYA TITIK PERSAMAAN

Setelah baginda mencapai persetujuan dengan Suhail bin Amru yang mewakili kaum Quraisy untuk mengadakan perdamaian atau genjatan senjata yang dikenali sebagai perjanjian Hudaibiah, baginda SAW memanggil Ali RA supaya menulis surat perjanjian: 

Baginda menyampaikan sendiri apa yang perlu ditulis patah demi patah kepada Ali. Baginda memulakan dengan:

Bismillahir-Rahmanir-Rahim…

Amru pantas membantah: Adapun ar-Rahman, demi Allah, kami tidak tahu apa maksudnya. Tetapi, tulislah Bismika-Allahumma…

Maka Nabi SAW menyuruh Ali RA menulisnya begitu. Baginda SAW seterusnya menyambung: “Ini adalah perjanjian damai yang telah dipersetujui oleh Muhammad Rasulullah… 

Sekali lagi Amru membantah dengan berkata: kalau kami tahu engkau adalah Rasulullah, pasti kami tidak menghalang engkau daripada mengunjungi Baitillah dan tidak memerangi engkau! Justeru, tulislah Muhammad bin Abdullah.

Baginda SAW bersabda: sesungguhnya aku adalah pesuruh Allah meskipun kamu mendustakanku. Maka baginda menyuruh Ali RA supaya menulis Muhammad bin Abdululllah, dan memadamkan perkataan Rasulullah. Ali enggan memadamnya, lalu baginda memadamnya dengan tangannya sendiri… (Ar-Rahiq Al-Makhtum, ms 342-343)

Jelas sekali betapa Nabi SAW tidak bertegang menggunakan terma yang baginda yakin akan hakikatnya. Sebaliknya menerima cadangan musuh selagi mana tidak menafikan sepenuhnya kebenaran yang nyata.

IMAM MALIK RAHIMAHU-ALLAH BERLAPANG DADA DENGAN PERBEZAAN

Imam Malik rahimahu-Allah (W179H) berkata: Ketika Khalifah al-Mansur (W158H) berangkat menunaikan haji, beliau memanggilku bertemu dengannya. Aku pun datang mengadapnya. Kami berbincang tentang beberapa perkara. Beliau bertanya, aku menjawab. 

Beliau berkata: “Beta berazam untuk memerintah dengan menjadikan kitabmu ini, iaitu “Al-Muwatta’” sebagai dasar. Beta pegang satu naskhah. Kemudian beta akan hantar ke setiap negeri daripada negeri-negeri umat Islam satu naskhah. Dan beta perintahkan supaya mereka beramal dengan isi kandungannya dan tinggalkan selain daripadanya daripada ilmu-ilmu baharu. Sesungguhnya beta berpendapat asal ilmu ialah riwayat Ahli Madinah dan ilmu mereka.”

Aku berkata: “Wahai Amirul Mukminin, jangan lakukan. Sesungguhnya manusia telah disampaikan kepada mereka beberapa pendapat, mereka telah mendengar banyak hadis-hadis, mereka telah menerima pelbagai riwayat. Setiap kaum mengambil apa yang terlebih dahulu sampai kepada mereka. Mereka telah berpegang dan beramal dengannya. Jika dipaksa mereka tinggalkan apa yang telah mereka pegang, tentulah amat berat. Maka biarkanlah mereka berpegang dengan apa yang mereka telah pegang dan apa yang telah diplilih oleh rakyat setiap negeri untuk mereka pegang.

Khalifah berkata: “Demi umurka, jika engkau bersetuju dengan cadanganku, pasti beta perintahkan supaya dilaksanakannya.” (Al-Dhahabi, Siyar A’lam al-Nubala’).

Ma Syaa Allah! Betapa tingginya ilmu dan jauhnya pandangan Imam Malik. Khalifah mencadangkan untuk menjadikan kitab karangannya sebagai teks "undang-undang yang diikuti oleh seluruh rakyat, beliau menolaknya. Penyatuan umat bukan dengan dengan cara memaksa mereka mengikut satu aliran, satu pendapat daripada seorang imam. Sebaliknya penyataun adalah dengan meraikan kepelbagaian.

Dalam konteks ini, Imam Hasan al-Banna pernah berkata: kita bekerjasama dalam perkara yang kita persetujui, dan kita saling memaafkan dalam perkara yang kita perselisihkan. Ungkapan ini menggambarkan kefahaman beliau tentang tabiat dan fitrah manusia yang tidak boleh lari daripada berbeza pandangan. Justeru, memaksa mereka menerima satu pandangan tidak akan menatijahkan kesepakatan dan perpaduan, sebaliknya akan menjadi punca perpecahan dan pergaduhan yang tidak berkesudahan 


Monday, August 12, 2024

Wednesday, July 03, 2024

TANYA DIRI SENDIRI SEBELUM BERCERITA!

Diceritakan bahawa pada suatu hari, seorang lelaki bertemu dengan Socrates dan berkata dengan penuh semangat:

L : Adakah tuan tahu apa yang saya dengar tentang suatu cerita mengenai murid tuan?

S : Sebelum kamu sampaikan tentang carita yang kamu dengar itu aku mahu uji kamu dengan 3 soalan.

L : Kenapa mesti melalui ujian pula, tuan?

S : Ujian yang mesti dilalui oleh setiap orang sebelum dia bercakap. 

Ujian pertama adalah mengenai kebenaran. Adakah kamu benar-benar yakin bahawa apa yang akan kamu katakan itu benar?

L : Tidak. Saya tidak yakin. Saya hanya mendengar dari si fulan.

S : Bagus. Jika kamu tidak yakin sama ada perkara itu benar atau tidak, kita berpindah kepada ujian kedua. 

Ujian kedua adalah kebaikan. Adakah apa yang kamu akan sampaikan itu baik untukku?

L : Tidak. Bahkan sebaliknya.

S : Bagus. Kamu hendak sampaikan kepadaku berita yang tidak baik untukku meskipun kamu tidak yakin berita itu benar atau sebaliknya? Maka kita pergi kepada ujian terakhir.

Ujian ini adalah tentang faedah. Apakah perkara yang kamu akan sampaikan mendatangkan faedah kepadaku?

L : (Dengan tersipu-sipu) Tidak. Tiasa apa-apa faedah.

S : Justeru, jika apa yang hendak kamu sampaikan itu, kamu sendiri tidak yakin akan kebenarannya, ia tidak baik untukku dan tidak menghasilkan sebarang faedah, maka mengapa kamu mahu aku mendengarnya?


Sunday, June 30, 2024

DR MUHAMMAD MURSI DALAM KENANGAN

Bergenang air mataku membaca catatan Dr Tariq Suwaidan di bawah. 

Beliau berkata:

Seorang Akh warganegara Amerika keturunan Pakistan menghubungi saya untuk mendapatkan ijazah mengajar al-Quran.

Saya meminta beliau membaca beberapa ayat yang asas untuk mengetahui tahap kebolehannya menguasai pembacaan al-Quran.

Maka saya dapati bacannanya bagus, makhraj hurufnya tepat.

Saya bertanya: “Dari manakah anda belajar menghafaz al-Quran?”

Beliau menjawab: “Saya belajar dari ayah saya. Dan ayah saya belajar dari Dr Muhammad Mursi.”

Saya sangka, Dr Muhammad Mursi yang dia maksudkan ialah seorang imam yang berasal dari Mesir, yang menetap di Amerika. Tetapi bila saya bertanya lebih lanjut, beliau berkata: “Dr Muhammad Mursi (rahimahullah) mantan presiden Mesir, ketika al-marhum tinggal di Amerika suatu ketika dulu. Al-Marhum selalu menunaikan solat dengan ayah saya, dan beliau mengajar ayah saya bacaan dengan tajwid yang betul dan makhraj huruf yang tepat.”

Suatu pengiktirafan yang datang tanpa dirancang. Persaksian yang benar tentang seorang lelaki yang telah bersemadi di perut bumi. Justeru saya rasakan kisah ini merupakan satu amanah yang tidak harus saya sembunyikan.

Semoga Allah merahmatimu wahai saudaraku, Dr Muhammad Mursi.


Thursday, June 27, 2024

(عَسَىٰ )

“Saya sangat seronok membaca ayat ini: (عَسَىٰ رَبُّنَا أَن يُبْدِلَنَا خَيْرًا مِّنْهَا) (Boleh jadi Tuhan kita akan memberi kita sesuatu yang lebih baik daripadanya).
Allah SWT mengetahui bahawa saya telah menghayati banyak rahsia taqdir dalam hidup saya dan kehidupan orang-orang yang saya kenali. Maka berapa banyak dan betapa banyak kebaikan yang Allah tunjukkan melalui ungkapan ‘عَسَىٰ yang bermaksud boleh jadi, juga ayat “dan Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”.
Dengan ayat ini:
Terpadamnya api penyesalan atas satu peluang yang terlepas,
Tugasan yang tidak terlaksana
jawatan yang telah terlucut,
kekasih yang terputus di pertengahan jalan,
kawan yang disangka berhati mulia. tetapi rupanya serigala pengkhianat dan teman yang tidak boleh dipercayai.
Semoga Tuhan kita menggantikan kita dengan hari-hari yang lebih baik darpada hari-hari yang dipenuhi dengan kesengsaraan, keletihan, dan kesusahan sebelum ini.
Semoga Dia menyembuhkan hati yang telah hancur luluh dan memulihkan hati yang telah pecah berkecai.
Mudah-mudahan Tuhan kita akan menyembuhkan orang yang sakit dengan kesembuhan baik berkat kesabarannya dan akan menyejukkan hati dengan siraman air yang nyaman.
Semoga Tuhan kita menampal hati yang retak dan jiwa yang penat dengan keriangan dan kegembiraan.
Semoga hati yang pilu kerana berpisah dengan insan tersayang, dan mata yang tidak henti menangis menanggung nestapa diganti dengan nikmat bertemu semula dan manisnya berhimpun di syurga yang aman sejahtera.
Semoga orang yang mencari yang halal dan bersabar dalam meninggalkan yang haram akan mendapat pahala serta kenikmatan yang berlipat ganda.
Semoga kepahitan kesabaran yang ditanggung oleh jiwa di atas pengkhianatan dan hubungan yang meletihkan, diganti dengan ketenangan hati dan kelapangan dada di negeri yang tiada lagi penat dan lelah.
Moga-moga kita akan sama-sama membaca ayat ini di atas pelamin-pelamin di Syurga menghadap satu sama lain dengan penuh rasa bahagia. (عَسَىٰ) adalah satu perkataan yang membawa konotasi: harapan dan cita-cita, yang mengetuk pintu-pintu baik sangka terhadap Allah SWT, sentiasa bergantung kepdaNya dan terus terikat dan berhajat kepada pertulunganNya.

Kami merawat diri kami dengan (عَسَىٰ).
* Dr. Mohammed Maher

Sunday, June 09, 2024

SAMBUT RAYA HAJI 1445

 Dr Tariq Al-Suwaidan menulis tentang idea-idea praktikal bertajuk: #Our_Eid_With_Gaza

Kepada umat Islam di seluruh dunia dan dalam semua bahasa; Kami ingin menjadikan isu serta tema utama Hari Raya kita tahun ini adalah dukungan untuk Gaza, Palestin dan Masjid Al-Aqsa. Ini adalah bebrapa langkah praktikal yang kami harap semua umat Islam akan melaksanakannya untuk tujuan ini. Kami tidak membataskan cadangan setakat apa yang dikemukakan sahaja. Semua orang boleh menambah apa yang sesuai:

1- Pada peringkat haji:

•Hendaklah setiap Muslim menjadikan sebahagian besar daripada doanya untuk penduduk Gaza, dan jika dia boleh mengucapkannya dengan kuat, itu lebih baik, untuk mengingatkan orang lain tentang Gaza, Palestin, dan Al-Aqsa.

Sesiapa yang telah menunaikan fardhu haji dan mampu menampung kos haji sunat, maka salurkanlah kos itu untuk membantu Gaza.

• Khutbah Hari Arafat yang diadakan di khemah-khamah, hendaklah topik utamanya adalah mengenai Gaza, Palestin, dan Al-Aqsa, serta berdoa untuk mereka.

2- Pada peringkat ibadah korban:

• Hebdaklah ibadah korban kita untuk Gaza tahun ini. Carilah  pihak-pihak yang boleh dipercayai yang benar-benar menyampaikan korban kita kepada penduduk Gaza dan Palestin.

• Sesiapa yang mendapat rezeki dan ingin berkorban di negerinya, lakukanlah. Dan  korban kedua biarlah untuk Gaza.

3- Mengenai ucapan tahniah:

Hendaklah ucapan tahniah kita adalah: Semoga Allah menerimanya dari kami dan dari anda. Setiap tahun anda, Gaza, Palestin, Al-Aqsa, dan umat kita semua berada dalam kebaikan.

تقبل الله منا ومنكم وكل عام وأنتم وغـ.ـزة وفلـ.سطين والأقصى وأمتنا بخير.

4- Duit Raya:

Jika anda ingin memberi duit raya kepada kanak-kanak atau orang dewasa, beritahu dia sebagai contoh: sepuluh RM yang saya berikan ini, lima RM untuk dirimu, dan lima RM lagi adalah sedekahku dan kamu untuk Gaza. 

5- Dalam setiap kunjungan atau perjumpaan pada hari raya, biarlah perkara yang paling penting yang kita sebutkan adalah cara-cara untuk menyokong Gaza, dan mendoakan mereka.

6- Pakaian:

• Marilah kita sama-sama memakai keffiyeh atau selendang Palestin sebagai peringatan Gaza dan Palestin.

• Jika kita ingin membeli pakaian baru untuk anak-anak kita, biarlah kita menjadikan keffiyeh sebagai tema pakaian hari raya mereka.

7- Keraian tetamu pada hari raya:

Pada hari raya ini, sebaiknya kita berjimat cermat. Kalau boleh hadkan kepada kopi dan kurma Sahaja. Adapun kuih muih kita peruntukkan kosnya sebagai sumbangan kepada Gaza.

8- Posting:

• Semua posting di media sosial berkaitan dengan ucapan selamat hari raya hendaklah bertemakan perjuangan membela Palestin dan Gaza. 

• Edit gambar profil di semua laman media sosial untuk menyokong Gaza dan penduduknya.


Sunday, June 02, 2024

JADILAH PENDAMAI YANG MENYATUKAN

Ada dua orang adik beradik tinggal berjiran.

Masing-masing mempunyai rumah dan kebun sendiri.

Rumah dan kebun mereka dipisahkan oleh sebatang anak sungai.

Mereka menyayangi antara satu sama lain, hidup rukun dan damai sekian lama sehinggalah pada satu ketika berlaku perselisihan pendapat antara keduanya angkara isteri-isteri mereka.

Perselisihan antara keduanya semakin hari semakin parah sehingga membawa kepada putusnya silatul-rahim dan tidak bertegur sapa.

Pada suatu hari si abang hendak musafir selama sebulan. Sebelum berangkat, dia memanggil seorang kontraktor dan menyuruhnya membina tembok yang tinggi yang memisahkan antara kebunnya dengan kebun adiknya. Dia sangat benci dan tidak mahu  bertemu mata dengan adiknya.

Cukup sebulan, dia kembali dari permusafirannya. Dia membayangkan tembok yang dipesannya sudah siap.

Sesampai di rumah, alangkah terperanjatnya dia. Kontraktor tidak membina tembok. Sebaliknya dia membina jambatan merentasi anak sungai menghubungkan antara dua tebing.

Apabila menyedari abangnya telah kembali, si adik terus datang meniti jambatan yang dibina lantas memeluk abangnya seraya berkata: “Terima kasih abang. Alangkah besarnya jiwamu! Dalam keadaan kita bersengketa, engkau membina jambatan untuk merapatkan kembali hubungan kita!”


Monday, May 13, 2024

MUHASAB HARI LAHIR

13 Mei…
Semakin bertambah usia
Semakin membukit timbunan dosa
Semakin melebar waktu yang terabai sia-sia
Semakin singkat wakktu untuk bernafas di mayapada
Semakin hampir perjalanan ke alam baqa
Semakin susut daya tenaga sekelian anggota
Semakin tumpul daya fikir dan cernaan minda
Oh dunia…
Sudah-sudahlah engkau menggoda
Kilauanmu telah kian sirna
Kerlipanmu tidak lagi berbisa
Hakikatmu terserlah jelas nyata
Gamitanmu tidak membawa ke mana-mana
Janji-janimu hampa belaka
Semuanya berkecai didinding pusara
Aku kan pergi sebatang kara
Berbekal amalan yang sekelumit cuma
Moga diterima di sisi Yang Esa

Wednesday, May 08, 2024

HARGA DIRI

 Diberitakan bahawa pada suatu hari Menteri Perusahaan India melawat sebuah kilang. 

Beliau tertarik melihat seorang pekerja yang sedang menyusun paku pelbagai saiz dalam kotak mengikut saiznya sambil menyanyi riang. Di wajahnya terpancar riak-riak kegembiraan dan kebahagiaan yang ketara.

Menteri menghampirinya. Beliau hairan melihat betapa bahagianya pekerja itu, lalu bertanya:

- Apa yang kamu sedang lakukan?

- Saya sedang membina kapal terbang! (jawabnya dengan penuh yakin.)

- Membina kapal terbang? (jawapan itu benar-benar mengundang kehairanan yang tidak mampu disembunyikan)

- Ya, Tuan. Membina kapal terbang!. (jawabnya dengan tenang dan yakin). Syarikat ini menerima tempahan untuk membina kapal terbang. Kapal terbang yang tuan naiki untuk bermusafir ke sana sini. Ia tidak boleh terbang tanpa paku-paku yang kecil ini!

Demikianlah bagaimana seorang pekerja yang zahirnya sangat enteng kerjanya membongkar rahsia nilai dan harga diri di hadapan kita dan mendedahkan satu daripada sebab kebahagiaan kita!


Sangat jauh beza antara seseorang yang melihat dirinya sebagai pengumpul paku dengan seseorang yang melihat dirinya sebahagian daripada orang yang bertanggungjawab membina kapal terbang.

Sangat jauh beza antara seseorang yang tidak melihat pekerjaannya selain daripada untuk mendapat upah dengan seseorang yang melihat kerjanya memberikan kesan yang bermakna kepada sesuatu yang besar.


Engkau bukan hanya sekadar seorang tukang sapu. Sebaliknya engkau telah memberi sumbangan dalam mencantikkan bandar ini.

Engkau bukan hanya sekadar seorang tukang jahit. Sebaliknya engkau yang memberikan sentuhan yang menyerlahkan keanggunan pemakai pakaiannya itu.

Engkau bukan sekadar seorang khatib di atas mimbar masjid. Sebaliknya engkau membuka satu jalan yang luas untuk manusia menapak dengan jelas di jalan yang diredhai Tuhan semesta alam.

Engkau bukan sekadar seorang guru di sekolah rendah. Sebaliknya engkau adalah pembina dan pencorak generasi.

Engkau bukan sekadar seorang doctor yang merawat pesakit. Sebaliknya engkau adalah orang yang meringankan beban yang ditanggung oleh umat manusia

Engkau bukan sekadar seorang suri rumah. Sebaliknya engkau adalah pendidik yang pertama dan yang paling utama. Tidak ada di sana pekerjaan yang lebih penting daripada membina seorang manusia.

Kesimpulan dan pengajaran daripada cerita di atas ialah orang yang melihat pekerjaannya sekadar untuk mendapat upah atau gaji untuk menyara diri dan keluarga adalah seorang yang buta dan tidak dapat melihat.

Hakikat yang tidak harus dipadamkan dari hati kita ialah:

Pekerjaan adalah satu risalah. Pekerjaanlah yang menentukan nilai diri kita yang sebenarnya.

Nilai diri kita yang sebenar ialah bagaimana kita melihat diri kita, bukan yang dilihat oleh orang lain terhadap kita.

Tiada seorang pun yang mampu merendahkan nilai diri kita selagi mana kita tidak merasai diri kita rendah.

Dan tiada seorang pun yang mampu mengangkat nilai diri kita selagi mana kita tidak merasai diri kita bernialai.

Lihatlah! Betapa kita berhajat kepada suatu contoh seperti yang ditunjukkan oleh pekerja India yang bertaraf rendah itu.


Saturday, March 30, 2024

WARGA EMAS : Umur Panjang – keberkatan yang tersembunyi

.

Warga Emas: lebih perlu dimanjakan daripada anak-anak kita! Lebih perlu diambil hati, disayangi, dikasihani, tabah dan sabar melayani

Warga Emas: ada perkataan yang mungkin tidak melukakan hati mereka di kala mereka kuat, tetapi sekarang perkataan itu melukakan mereka. Ada perkataan yang mungkin suatu masa dahulu membuatkan mereka berkecil hati, tetapi sekarang mungkin boleh membuatkan mereka mati.

Warga Emas: mereka telah kehilangan ketangkasan “muda”, kesihatan fizikal, kecantikan rupa paras, ketinggian pangkat, kesibukan dunia dan keseronokannya.

Warga Emas: mereka telah kehilangan ayah dan ibu, kehilangan ramai daripada rakan dan taulan. Hati mereka terluka, jiwa mereka memendam rasa duka dan nestapa.

Warga Emas: mereka mungkin tidak biasa berkurung di rumah atau berlegar dalam batasan keluarga semata-mata.

Warga Emas: kadang-kadang mereka seperti tidur, tetapi mereka tidak lena. Mereka makan, tetapi tidak mengenyangkan. Mereka tertawa, tetapi mereka tidak gembira. Mereka menyembunyikan air mata di sebalik senyuman yang penuh rahsia.

Warga Emas: mereka sedih dengan sebab engkau jauh dari mereka, ketika engkau meninggalkan mereka, atau engkau sebuk dengan telefon waktu engkau berada di sisi mereka

Warga Emas: mereka perlukan orang yang mendengar percakapan mereka, mesra berbual dengan mereka dan menunjukkan rasa bahagia dengan kewujudan mereka.

Warga Emas: mereka perlu dijaga, dilayan dan dibelai lebih daripada kanak-kanak

Warga Emas: mereka ingin sentiasa melihat wajahmu yang ceria, mendengar kata-katamu yang manis, sentuhanmu yang mesra, dadamu yang lapang saat berdepan dengan mereka

Warga Emas: mereka mempunyai banyak masa lapang yang memerlukan akal yang bijak dan kasih sayang yang luas untuk memenuhkannya.

Warga Emas: mereka telah ditinggalkan kereta api yang menuju ke destinasi kelazatan hidup. Sekarang mereka berada di terminal menunggu untuk berlepas atau menunggu seseorang untuk membawa mereka pergi…

Warga Emas: mereka adalah orang yang dekat dengan Allah. Doa mereka lebih pantas diterima. Maka rebutlah peluang sebelum terlepas


Warga Emas: mereka adalah ayah, ibu, datuk, nenek dan lain-lain dari kalangan kaum kerabat yang rambut mereka telah putih dan perasaan mereka telah kering 

Warga Emas: berikanlah kepada mereka kesempatan untuk menikmati kehidupan, siangnya bahagia, malamnya bercahaya. Biarlah mereka menamatkan lembaran terakhir daripada buku kehidupan mereka penuh dengan kebajikan, dan kebahagiaan sehingga apabila mereka telah mengosongkan tempat mereka di muka bumi ini, engkau tidak termasuk dalam kalangan orang-orang yang menyesal. 

Warga Emas: sekarang ini mereka adalah orang-orang tua dan mereka pasti akan pergi. Sedikit masa lagi, engkau pula akan jadi orang tua. Maka perhatikanlah apa yang engkau buat dan apa yang engkau tanam!

Warga Emas: jadilah engkau sebagai pengganti apa yang telah hilang dari mereka. Jadilah engkau musim bunga di kala usia mereka di musim gugur. Jadilah engkau wira sejati yang mempertahankannya

Selam Sejahtera ke atas Warga Emas. Salam Sejahtera ke atas mereka yang menjaga dan menyantuni Warga Emas


Daripada buku : Kehidupan Yang Bermakna

https://www.facebook.com/KtabHyatLhaMn


MAHUKAH ANDA MENJADI MANUSIA YANG TERBAIK?

Kadang-kadang kita rasa nak jadi orang baik pun susah, apa lagi nak jadi yang terbaik? Lagilah susah. Namun ia bukanlah sesuatu yang mustahil.

Nabi SAW menyebut 11 golongan sebagai “Sebaik-baik Manusia”. Cuba perhatikan, mungkin anda termasuk dalam golongan tersebut atau salah satu daripadanya!?


1. Orang yang belajar dan mengajarkan Al Qura’n.

خيركم من تعلم القرآن وعلمه

“Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari 5027 )

2. Orang yang paling baik akhlaknya. 

خياركم أحاسنكم أخلاقا

“Sebaik-baik kamu adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (HR. Bukhari 6035)

3. Orang yang paling baik ketika membayar hutang. 

خيركم أحسنكم قضاء – أي عند رد القرض

“Sebaik-baik kamu adalah orang yang paling baik dalam membayar (mengembalikan hutang).” (HR. Bukhari 2305)

4. Orang yang paling diharapkan kebaikannya dan aman dari gangguannya. 

خيركم من يُرجى خيره ويُؤمٓن شره

“Sebaik- baik kamu adalah orang yang paling boleh diharapkan kebaikannya dan aman dari keburukannya.”  (HR. Tirmidzi 2263)

5. Orang yang paling baik kepada keluarganya. 

خيركم خيركم لأهله

“Sebaik-baik kamu adalah orang yang paling baik terhadap ahli keluarganya.” (HR. Ibnu Hibban : 4177)

6. Orang yang memberi makan pada orang lain dan menjawab salam. 

خيركم من أطعم الطعام وردَّ السلام

“Sebaik-baik kamu adalah orang yang memberi makan (kepada orang lain) dan menjawab salam.” (Shahih Al Jami’ 3318)

7. Orang yang meluangkan tempat dalam saf, memberi kesempatan pada yang lain untuk dapat berdiri dekatnya. 

خياركم ألينُكم مناكب في الصلاة – أي: يفسح لمن يدخل الصف في الصلاة

“Sebaik- baik kamu adalah orang yang paling lembut bahunya, iaitu melapangkan tempat bagi memberi ruang kepada orang lain masuk ke dalam saf dalam solat.”  (Targhib wa Tarhib 1/234)

8. Orang yang panjang usia dalam ketaatan. 

خير الناس من طال عمره وحسن عمله

“Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya.” (Shahih al Jami’ 3297)

9. Orang yang paling bermanfaat kepada yang lain. 

خير الناس أنفعهم للناس

“Sebaik- baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat kepada orang lain.” (Shahih al Jami’ 3289)

10. Orang yang paling baik pada sahabat dan tetangganya. 

خير الأصحاب عند الله خيركم لصاحبه، وخير الجيران عند الله خيركم لجاره

“Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap sahabatnya. Sebaik- baik tetangga di sisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap tetangganya.”  (Shahih Adabul Mufrod : 84)

11. Orang yang bersih hatinya dan bertakwa. 


- خيرُ الناسِ ذُو القلبِ المخمُومِ واللسانِ الصَّادِقِ ، قِيلَ : ما القلبُ المخمُومِ ؟ قال : هو التَّقِيُّ النَّقِيُّ الذي لا إِثْمَ فيه ولا بَغْيَ ولا حَسَدَ 

“Sebaik- baik manusia adalah orang yang memiliki hati yang makhmum dan lisan yang jujur.”

Para sahabat bertanya : Lisan yang jujur kami faham, maka apa maksud hati yang makhmum?

Baginda bersabda : “orang yang memiliki hati bersih dan bertakwa, tidak ada dosa, tidak berbuat zalim, serta tidak ada kebencian dan hasad.”(Shahih al Jami’ 3201)

Daripada hadis-hadis di atas, jelas menunjukkan betapa syumulnya ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. 

Kebaikan seseorang tidak hanya dinilai pada ibadah khusus semata-mata seperti solat yang banyak, puasa sepanjang masa, baca al-Quran berkali-kali khatam. Sebaliknya yang menjadi ukuran adalah kesan daripada ibadah itu dalam kehidupan serta cara berinteraksi dengan manusia dan sekelian makhlukNya.


Friday, March 29, 2024

SURAT UNTUK ANAKKU

 Mesej indah yang perlu dibaca ✌️


Abdul Hadi Raji Al-Majali

Kepada anakku,

anakku sayang:

Aku tahu bahawa setiap malam, aku datang ke bilikmu supaya engkau boleh memberitahuku berita terkini tentang Gaza yang aku terlepas... Dan aku tahu bahawa aku sangat meletihkanmu, dengan perbualan tentang sejarah Gaza, isu perang dan bom. Aku tahu!

Engkau tahu kenapa? Kerana aku mahu engkau menjadi seperti mereka dan bukan seperti aku! ... Aku hanya produk birokrat, pena yang terbuang, dan identiti yang hilang. Maka jangan sekali-kali jadi seperti aku. 

Ketahuilah wahai  anakku, bahawa perkara ini tidak boleh diukur dengan masa sekarang. Apa yang berlaku di Gaza akan mempunyai pengiraan masa depan yang serius. Ia adalah satu-satunya sekeping tanah di bumi ini yang tidak berlutut, sujud kepada pihak lain. Jerman berlutut dan menyerah dalam Perang Dunia II. Jepun, dengan kehebatan perindustrian dan ketenteraan selepas bom nuklear kedua, melutut dan menandatangani perjanjian penyerahan. Itali fasis pun turut melutut.

Adakah engkau menyaksikan Gaza menandatangani penyerahan itu? Ini adalah pelajaran pertama yang aku ingin engkau ketahui, iaitu apabila penduduk di sana mengakhiri kenyataan mereka dengan kalimat: (Dan ia adalah jihad kemenangan atau syahid), mereka membumikan apa yang mereka ucapkan di atas dunia yang nyata. Gaza adalah satu-satunya empayar di dunia ini yang rumahnya musnah, penduduknya diusir, namun ia tidak menandatangani sebarang penyerahan. Belajarlah wahai anakku daripada mereka untuk tidak menandatangani penyerahan di masa depan. Menandatangani penyerahan tidak sekadar pen atau kertas atau menerima syarat musuh. Menandatangani bermaksud keruntuhan nilai, hilang keyakinan, dan lenyapnya identiti.

Perkara lain yang harus engkau pelajari daripada pelajaran ini ialah kebiasaannya peperangan meletus antara beberapa negara. Dan kadangkala antara negara-negara yang berdiri di atas satu paksi dengan negara lain yang membentuk pakatan yang bertentangan. Tetapi peperangan ini adalah yang pertama dalam sejarah umat manusia, di mana kuasa besar menentang sebuah bandar. Adakah engkau tahu bahawa Gaza lebih kecil daripada Paris?!!! Tahukah engkau wahai anakku bahawa kawasannya juga lebih kecil daripada Tokyo?!!! Jauh lebih kecil daripada Kaherah?!!! Bayangkan seluruh dunia sedang berperang dengan sebuah bandar. Apa yang peliknya ialah bandar ini... yang secara kiasan mereka panggil (Jalur)... setakat ini telah mempersembahkan hampir (33) ribu syahid, namun masih melawan!... Pastinya selepas lima puluh tahun anakku, kamu akan tua... dan aku akan berada di bawah tanah Karak (sebuah kawasan di Jordan).  Namun  engkau akan membaca pelajaran dalam sejarah yang mencatakan bahawa sebuah bandar menewaskan beberapa negara. Dan  orang Arab di Palestin adalah orang yang mengubah perjalanan perang dalam sejarah. Engkau juga akan membaca bahawa sebuah bandar pada peta yang kelihatan sebesar bulu mata atau lebih kecil dapat menghasilkan beberapa pelajaran dalam bidang ilmu kemasyarakatan atau sosiologi, pelajaran yang meleburkan semua teori Freud dalam psikologi, dan menghasilkan "teori Ghazian" dalam perang, mengatasi teori relativiti Einstein...dan yang paling penting, ia memindahkan perang dari atas bumi ke bawah. Dan  engkau akan belajar anakku, untuk mendengar kembali kata-kata Tariq bin Ziyad ketika beliau berkata: “laut di belakangmu dan musuh di hadapanmu”  Engkau akan mendapati bahawa Gaza telah dikelilingi oleh musuh dari semua penjuru, sehingga laut wahai anakku. Laut berperang dengan penghuninya dan berperang dengan pantainya. Laut enggan menghukurkan ikan dan garamnya. Sesungguhnya musuh merekrut laut supaya melawat bandar itu (Gaza). Dunia apakah ini?

Kamu juga mesti tahu anakku, suatu perkara yang sangat penting, iaitu: Apabila mereka memberitahu kamu bahawa Hamas yang memerangi. Jangan percaya kepada mereka. Apabila mereka memberitahu kamu bahawa puak-puak mujahidin yang memerangi. Jangan percaya kepada mereka. Dan apabila mereka berkata bahawa mereka menghadkan pertempuran kepada puak bersenjata tertentu, jangan percaya kepada mereka kerana yang diperangi adalah Palestin, dan peluru yang dilepaskan tidak membezakan antara mana-mana kumpulan, malah tidak membezakan antara askar dan orang awam.. Israel sedang memerangi Palestin tanpa mengira ideologi dan asal usulnya, dan perang ini adalah peperangan identiti yang paling penting dalam sejarah.. 

Apabila engkau membaca (Amin Maalouf) "Identiti Maut" engkau akan tahu apa yang aku maksudkan.. Orang Palestin mempunyai geografi, warisan, budaya, agama,  dan tanah. 

Orang Palestin adalah satu-satunya di dunia ini yang sempurna identitinya. Manakala musuhnya berpecah-pecah dari segi Bahasa ibunda dan asal usul mereka. 

Musuh, wahai anakku, kalau benar mereka percaya bahawa Israel sebagai identiti asal mereka yang berakar umbi sejak asal, tentu mereka tidak akan membawa pasport kewarganegaraan yang lain. Jika mereka benar percaya bahawa negera dan tanah itu milik mereka, mereka tidak akan melakukan jenayah. Sekurang-kurangnya identiti sesuatu bangsa asasnya adalah akhlak. 

Istilah akhlak hanyalah bahan lucu yang mereka gembar-gemburkan bahawa mereka adalah bangsa terpilih, umat terbaik. Sedangkan bangsa lain tidak berguna, sampah yang membebankan. Itulah ciri-ciri kumpulan pelampau yang datang sebagai penjajah.

Selepas (lima puluh) tahun, kamu akan mendapati, wahai anakku, bahawa perjalanan sejarah telah berubah, sebuah bandar mengalahkan negara-negara besar. Engkau akan dapati bahawa semua ilmu yang berkaitan dengan kemanusiaan akan berubah haluannya. Engkau akan membaca semula biografi dan tingkah laku penduduk Gaza. Engkau  juga akan dapati, anakku, bahawa perkara yang paling penting yang telah dicacat oleh sejarah kepada kita adalah satu ayat sahaja, iaitu satu ayat yang menyimpulkan keseluruhan cerita dari awal hingga akhir: (Sesungguhnya ini adalah jihad kemenangan atau syahid).


Thursday, March 28, 2024

BIRRUL-WALIDAIN (BERBAKTI KEPADA KEDUA IBU BAPA)


Jangan engkau membantah ibumu hatta sekiranya engkau benar!

Birr bukan sekadar satu kucupan di kepala ibumu atau ayahmu atau di tangan kedua-duanya atau di tapak kaki mereka! 

Dengan cara itu, engkau menyangka bahawa engkau telah mencapai kemuncak keredhaan mereka.


Justeru, apakah sebenarnya Birr itu?

1. Birr ialah engkau dapat menghidu apa yang terselit dalam hati ibu dan ayahmu, kemudian engkau laksanakannya tanpa menunggu mereka menyuruhnya.

2. Birr ialah engkau mengetahui apa yang membahagiakan keduanya. Lalu engkau segera lakukan. Engkau memahami apa yang menyakitkan mereka. Lalu engkau berusaha supaya mereka tidak akan menemui engkau lakukannya selama-lamanya.

3. Birr ialah kadang-kadang engkau rasa ada sesuatu yang diingini oleh mereka, lalu engkau segera menghadirkannya walaupun hanya secawan teh.

4. Birr ialah engkau sangat mengambil berat tentang kerehatan mereka walaupun terpaksa mengketepikan kesenanganmu. Sekiranya engkau berjaga malam itu menjadikan mereka susah hati, maka engkau tidur awal itu adalah Birr

5. Birr ialah engkau curahkan ke atas ibumu daripada hartamu walaupun beliau memiliki berjuta-juta, tanpa engkau fikirkan apa yang ada dalam miliknya, tanpa engkau fikirkan sama ada beliau berhajat atau tidak. Sesungguhnya apa yang engkau telah capai sekarang semuanya hasil jerit perihnya, berjaga malamnya, kepenatannya yang telah dialaminya sepanjang menjagamu

6. Birr ialah engkau memastikan kerehatannya. Jangan biarkan dia bersusah payah untuk kesenanganmu. Cukuplah kesusahan yang telah dicurahkan sejak dia melahirkanmu sehingga engkau mencapai usia sekarang

7. Birr ialah engkau sentiasa membuatkan dia tertawa. Jangan anggap membawanya ke pesta besar itu jalan membawamu ke syurga. Jangan bataskan Birr itu hanya pada ciuman, pada hal ia diikuti dengan kecuaian yang bukan sedikit.


Birr kepada ibu ayah bukan tugasan yang boleh dibuat giliran antaramu dengan adik beradikmu. Sebaliknya ia merupakan perlumbaan dan perebutan di pintu syurga andainya mereka masih hidup atau telah mati.

Semoga Allah rahmati mereka yang telah pergi meninggalkan kita. Semoga Allah berkati umur mereka yang masih hidup bersama kita. Ia merupakan peluang keemasan untuk menggapai Birr, Keredhaan dan Syurga.

#السبورة


Monday, March 04, 2024

KISAH INDAH PENUH IBRAH


Ada seorang lelaki miskin berasal dari kampung datang ke Baghdad untuk menuntut ilmu. Beliau menyewa sebuah bilik sebagai tempat tinggalnya.

Setiap hari, selepas solat Subuh beliau keluar berkerja. Selepas Zohor beliau pergi ke majlis pengajian untuk menimba ilmu. 

Upah yang beliau dapat, dibahagi tiga. Satu pertiga untuk dihantar kepada ayahnya, satu pertiga untuk bayar sewa bilik dan satu pertiga untuk perbelanjaan dirinya.

Oleh kerana pekerjaan dan pendapatannya tidak tetap, beliau tidak dapat membayar sewa biliknya sebagaimana yang ditetapkan.

Sudah tiga bulan beliau terhutang dengan pemilik bilik yang disewa.

Pemilik memberi amaran kepadanya supaya menjelaskan sewa yang tertunggak dalam masa tiga hari. Jika tidak, dia akan memenjarakannya kerana katanya, aku tidak membina rumah ini untuk diwaqafkan kepada orang faqir.


Si miskin yang malang itupun keluar dari biliknya untuk mencari pekerjaan. Hari pertama, beliau gagal, hari kedua beliau pergi ke pejabat percukaian memohon pekerjaan di situ, pun gaga jugal. Hari ketiga beliau meneruskan pencarian. Hari terakhir untuknya melunaskan sewa yang telah tertunggak tiga bulan. Jika beliau gagal juga, maka tiada pilihan baginya kecuali meringkuk dalam penjara.

Beliau berjalan ke serata pelusuk bandar Baghdad sehingga sampai ke pinggir bandar. Beliau ternampak sebuah rumah usang yang terlalu uzur. Beliau terfikir untuk singgah dan berihat di situ. 

Apabila tangannya menyentuh pintu, ia terus terbuka. Terdapat seorang tua yang terlalu uzur sedang terbaring di atas katil. Orang tua itu memanggilnya:

“Masuklah wahai anakku. Sesungguhnya tiada siapa yang mendorongmu sampai ke sini kecuali Allah. Sesungguhnya aku sedang berada di ambang maut. Aku teringin untuk makan buah anggur sebelum aku menutup mata.”

Beliau berkata: “Baiklah pakcik. Tenangkan hati. Demi Allah, pakcik akan dapat memakannya hari ini!”

Lelaki miskin itu menyambung ceritanya:

Aku terus pergi ke pasar dan bertemu kedai yang menjual anggur.  Aku mengambil setangkai anggur dan bertanya kepada penjualnya berapakah harganya? Beliau menjawab, satu dirham. Aku berkata kepadanya, ambillah bajuku ini sebagai cagaran. Apabila aku mempunyai wang, aku akan datang membayar harga anggur ini.”


Aku berlari membawa anggur untuk diberikan kepada orang tua itu sebelum dia meninggal dunia.

Aku berikan anggur itu kepadanya padahal aku juga tersangat lapar dan mengingini anggur tesebut.

Selepas dia memakan anggur, dia berkata kepadaku:

“Anakku, pergi ke sudut bilik ini dan gali. Kamu akan menemui sesuatu.”

Aku lakukan apa yang diarahkan. Aku menemui satu tempayan yang penuh dengan harta dan emas. Aku serahkan kepadanya. Dia menuang semua isinya di atas kainku. Kemudian dia berkata: “semua ini untukmu.

Harta ini ada kisahnya wahai anakku. Aku dan saudaraku dulu ahli perniagaan yang besar. Kami pergi berniaga sehingga ke India dan Pakistan. Kami berniaga sutera dan bulu.

Kami takut harta-harta kami dirampas oleh pencuri, perompak dan penyamun. 

Pada suatu hari kami berhenti di suatu tempat persinggahan. Aku berkata kepada saudaraku, tempat ini sering diganggu oleh perompak. Aku bimbangkan keselamatan hartaku dan hartamu. Berikan aku hartamu supaya aku simpan bersama hartaku di tempat yang selamat. Apabila keadaan telah aman, aku serahkan Kembali hartamu dan kita teruskan perjalanan kita.


Sebelum sempat kami tidur, tempat itu diserang oleh sekumpulan perompak yang ganas. Mereka membunuh dan merampas harta benda para peniaga yang singgah di situ.

Aku tidak sedarkan diri sehingga siang hari berikutnya. Aku mencari saudaraku. Namun tidak menemuinya baik dalam kalangan mereka yang hidup atau yang mati. Aku meneruskan perjalanan seorang diri sehingga tiba di Baghdad. Aku membina rumah ini dan menyembunyikan harta ini yang merupakan milik saudaraku sejak 20 tahun yang lalu. Jika aku mati, maka harta ini halal bagimu.”

Selepas menamatkan ceritanya, dia mengucap dua kalimah syahadah dan menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Aku sembunyikan harta-harta itu dan keluar mencari orang yang boleh membantuku menguruskan jenazah lelaki tua ini. 

Setelah selesai urusan pengkebumiannya, aku mengambil semua harta-harta tadi. Sekarang dari seorang yang papa kedana aku menjadi orang yang kaya raya di Baghdad. 

Aku meninggalkan rumah usang itu. 

Mula-mula aku pergi ke kedai penjual anggur. Aku membayar harga anggur satu dirham dan mengambil baju yang aku cagarkan. 

Kemudian aku merancang untuk menaiki sampan menyeberangi Sungai Dajlah. Aku mendapati banyak sampan-sampan yang besar. Di Tengah-tengah sampan yang besar itu aku terpandang sebuah sampan yang pemiliknya kelihatan sangat miskin. Aku menaiki sampannya. Aku sangat sedih dan bersimpati melihat keadaannya. Terlintas dalam hatiku untuk memberikannya harta yang ada padaku. Tiba-tiba dia menangis dan mula bercerita:

“Demi Allah, dulu aku bukanlah seorang yang faqir. Aku seorang peniaga sutera dan bulu sehingga ke India dan Pakistan. Tetapi saudaraku telah berpakat dengan perompak untuk membunuhku dan merampas hartaku. Namun Allah Ta’al telah menyelamatkan nyawaku dan menyampaikan aku ke Baghdad tanpa sebarang harta bersamaku.”

Lelaki itu berkata:

“Mendengar ceritanya, terasa dunia ini menjadi hitam dan gelap di mataku sekali lagi.

Sesungguhnya aku telah menjadi perantaraan yang membawa pulang harta kepada tuannya. Saat itu syaitan membisikkan dalam hatiku, berilah sebahagian atau separuh daripada hartanya.

Aku berkata: aku berlindung dengan Allah dari syaitan yang terkutuk.

Aku menghulurkan semua harta yang ada padaku kepada pemilik sampan seraya berkata, ini hartamu.

Dia tidak percaya sehinggalah aku ceritakan apa yang telah berlaku. Dan aku baru saja mengkebumikan saudaranya lebih kurang satu jam yang lalu. Maka diapun mengambil harta itu sambil menangis dan memohon ampun kepada Allah kerana telah bersangka buruk pada saudaranya. Dia hendak memberikan sedikit daripada hartanya kepadaku, tetapi aku menolak. Aku hanya meminta dia halalkan satu dirham yang aku telah gunakan untuk membayar harga anggur.


Aku Kembali ke Baghdad sekali lagi dalam keadaan faqir tidak punya apa-apa sebagaimana hari aku keluar darinya.

Ketika aku sedang berjalan tanpa halatuju, tiba-tiba seorang askar yang bertugas di jabatan percuakaian memanggilku. Dia berkata, kami sedang mencarimu.

Hatiku berkata, pasti mereka akan memenjarakanku kerana tidak membayar sewa bilik.

Askar itu menjelaskan, kerani yang bertugas di jabatan telah meninggal dunia semalam. Justeru, kami mencarimu untuk menggantikan tempatnya.

Aku dibawa ke pejabat dan mereka membayar gaji pendahuluan kepadaku satu bulan. Aku terus pergi berjumpa tuan rumah dan membayar sewa bilik yang tertunggak.


Itulah kisah seorang yang alim, faqih dan menteri Ibn Hubairah yang lahir pada tahun 499 hijrah dan wafat pada tahun 650 hijrah.

Ibn Jauzi berkata, orang yang keluar mengiringi jenazahnya tidak pernah terlihat seramai itu pada zamannya ...


Monday, January 08, 2024

GAZA

Facebook telah menutup akaun aktivis Abdel Hadi Raji Al-Majali kerana artikelnya bertajuk "Gaza"

Salam sejahtera buatnya dan kita sebarkan artikelnya seluas-luasnya. 

Berikut adalah terjemahannya:


Di Gaza tiada minyak... Rakyatnya  tidak menaiki SUV atau Land Cruiser, tetapi ia mempunyai bekalan lada pedas yang strategik... dan ternyata lada pedas mampu memenangi peperangan sehingga gas dan minyak ditewaskan dan emas dikalahkan .


Di Gaza Juga tiada bangunan pencakar langit. Ismail Haniyeh tidak mempunyai jet jumbo peribadi untuk rekreasi di Monte Carlo... Abu Ubaidah, komander Briged Izz al-Din al-Qassam, isterinya tidak membeli-belah di London dari Louis Vuitton, tetapi dia memiliki kain selendang yang dia bentangkan di atas bumbung untuk mengeringkan daun mulukhiya  dan lada merah. Mungkin hadiah paling berharga yang dia perolehi ialah Abu Ubaidah membawanya suatu hari untuk membaca Al -Fatihah di atas kubur Ahmed Yassin. Dan cita-citanya yang paling mahal ialah agar suaminya kembali dalam keadaan masih bernyawa tanpa cedera dan dapat memeluk anak-anak mereka.


Di Gaza, tidak ada ladang persendirian untuk golongan elit. Jika salah seorang daripada mereka jatuh sakit, tidak ada cara untuk menghantarnya ke London untuk mendapatkan rawatan. Satu-satunya rawatan adalah di hospital Gaza, sama seperti yang lain. Tidak ada pusat membeli-belah yang mengandungi jenama mewah seperti Massimo Dutti atau Vangels. Terdapat banyak kedai yang menjual jubah dan kasut buatan tempatan. Tiada  tali leher Jenama Hermez... Mungkin kemewahan terbesar yang dipakai oleh seorang warga Gaza ialah jubah yang diseludup dari Mesir melalui laluan rahsia yang kemudiannya telah dirobohkan. ..


Di Gaza, tiada kursus untuk ahli Briged Qassam diadakan di kolej tentera British. Komander roket serta pelancarnya tidak pergi ke Kolej Perang Nevada untuk lulus kepimpinan batalion dan program peperangan elektronik. Mereka sejak awal lagi telah memiliki kuliah perang yang paling utama dan pemimpin dunia, iaitu masjid. Dan mereka memiliki strategi ketenteraan yang ampuh untuk menang, iaitu briged-briged Ahmed Yassin. 


Di Gaza, tidak ada orang yang turun ke pantai untuk memancing dan bermewah-mewah. Tidak ada kapal layar untuk golongan elit yang boleh dinaiki oleh kakitangan kerajaan. Bayangkan Ismail Haniyeh menaiki kapal layar dan memancing? ...Sebenarnya, gaya hidup mewah terbesar yang diamalkan oleh Ismail Haniyeh di Gaza ialah dia memakai jubah yang diseterika, menaiki mimbar dan menyampaikan khutbah. Dengan memakai jubah yang diseterika ini mungkin akan dirakam sebagai pelaksanaan tanggungjawab dalam gaya paling mewah. Sementara  pemimpin-pemimpin  Arab yang lain menyeterika seluruh rakyat mereka demi kemewahan sendiri.

Yang anehnya di Gaza: kemiskinan, kesengsaraan, dan kesempitan hidup semuanya berkumpul di dalamnya. Namun ia menghasilkan kemenangan paling besar, dan maruah paling unggul dalam sejarah bangsa Arab.

Dan yang  lebih menakjubkan ialah mereka yang di dalam tangannya memiliki semua kekayaan dunia yang teridiri dari emas, saham-saham syarikat dan hotel di Barat, tidak menghasilkan apa-apa selain kekalahan.

Adakah Gaza dianggap sebuah misteri dalam sejarah Arab, atau adakah semua Arab hanyalah milik Gaza sahaja?.. 

Saya tidak tahu.

🇵🇸🇵🇸🇵🇸🇵🇸🇵🇸🇵🇸


https://t.me/drwasfy


Sunday, January 07, 2024

Terima kasih, Gaza!


1. Terima kasih, Gaza. Daripadamu, kami mengetahui bahawa tentera sebenar adalah yang lulus dari Surah Al-Anfal dan dari halaqah hafazan Al-Quran, bukan dari kolej tentera! Kami melihat tenteramu tanpa sut elegan, tiada bintang di bahu mereka, dan tiada pingat di dada mereka, tetapi mereka adalah jeneral!

2. Terima kasih, Gaza. Daripadamu, kami belajar bahawa sesiapa yang ada kemahuan, dia boleh lakukan, dan perkara itu tidak berkaitan dengan kemampuan, tetapi lebih kepada kehendak. Setiap kali kehendak itu wujud, mukjizat akan berlaku, dan sesungguhnya demi Allah, kamu adalah mukjizat masa kini!

3. Terima kasih, Gaza. Daripadamu kami telah belajar untuk tidak tertipu selepas hari ini dengan slogan hak kanak-kanak. Sesungguhnya  mereka bertepuk tangan melihat anak-anakmu dibunuh. Mereka tidak pernah mengangkat hak-hak wanita dalam rumah kami. Sesungguhnya mereka hanya membisu  di kala kaum wanitamu dibunuh. Semua slogan ini hanyalah topeng untuk merekan memusnahkan keluarga kita yang merupakan benteng yang terakhir.

4. Terima kasih, Gaza. Daripadamu, kami belajar bahawa racun boleh dimasukkan ke dalam madu. Mereka yang menghina Nabi kita dengan alasan kebebasan bersuara, menyekat akaun kami dan memadam posting kami apabila kami menyatakan pendapat kami semasa kami mempertahankanmu! Dan mereka yang menyeru kepada agama yang tunggal, berperikemanusiaan, simpati dan belas kasihan, apabila mereka melihat kamu disembelih, mereka menanggalkan sifat kemanusiaan mereka dan membuat alasan perlunya membunuh kamu atas arahan Talmud dan Injil yang diselewengkan! Lantas kami kini menjerit di hadapan mereka dengan suara yang paling kuat: bagi kamu agama kamu dan bagiku  agamaku!.

5. Terima kasih, Gaza. Daripadamu, kami belajar bahawa dunia ini adalah hutan, dan hanya yang kuat dihormati di dalamnya. Majlis Keselamatan, Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu, dan Piagam Hak Asasi Manusia tidak dapat menghalang mereka dari menceroboh rumah-rumahmu. Yang dapat menghalang mereka hanyalah Peluru berpandu Al-Yassin!

6. Terima kasih, Gaza. Daripadamu, kami mengetahui bahawa di dalam dada wira-wiramu ada singa yang sedang berehat. Apabila keadaan memerlukan, mereka bangkit mempersembahkan kepada kami keunggulan para Sahabat.. Maka terima kasih kepada Saad  pembaling panah, yang cemerlang dalam meluncurkan panahnya. Dan demi sesungguhnya  terima kasih kepada pasukan elit atas apa yang kami lihat tentang keberanian mereka. Demi Allah, keberanian mereka mengingatkan kami  kepada hari Uhud, di kala Rasulullah SAW. bersabda: Siapakah orang yang akan menjual dirinya kepada kami? Lantas  Ziyad bin Al-Sakan bangkit dengan tangkas dan menjualnya!

7. Terima kasih, Gaza. Darimu, kami belajar bahawa kesusahan adalah tarbiah, dan hari-hari yang sukar itu menggilapkan. Anak-anakmu menjadi dewasa sebelum masanya. Kami mendengar daripada mereka ucapan bagai lelaki dewasa, dan wanita-wanitamu adalah Khansa’-Khansa’ yang menyerupai Sahabiat dari segi kesabaran, pengorbanan, dan penyerahan diri kepada Allah. Para lelakimu adalah gunung-ganang yang teguh. Maka, siapakah yang mampu meruntuhkan gunung-ganang!

8. Terima kasih, Gaza. Daripadamu kami mengetahui bahawa apabila mujahidin berjuang untuk rakyat, maka rakyat pasti tetap bersama mereka. Anak-anakmu dibunuh, maka keluarga mereka bersabar dan berkata: untuk perjuangan itu ada pengorbanan! Rumah-rumah mereka telah dirobohkan, lalu mereka berkata: untuk kemuliaan ada harga yang mahal! Mereka diperlakukan dengan pelbagai cara supaya mereka lari meninggalkan mujahidin. Namun mereka tetap teguh bersama mujahidin baik waktu perang sebagaimana waktu aman. Mereka  meletakkan mujahidin sebagai mahkota di atas kepala mereka. Dan sememangnya itulah kepala-kepala yang layak dicium!

9. Terima kasih, Gaza. Daripadamu kami belajar bahawa bangsa ini hidup dengan darah. Kami sedang melihat berjuta-juta mereka yang malang ini datang dan pergi, tetapi ada roh yang hilang dari mereka, kemudian datang darahmu lalu meniupkan roh ke dalam diri mereka! Di belakangmu adalah bangsa yang sedang mendidih, dan pahlawan yang sedang tertambat yang masanya telah tiba untuk mereka bangkit beraksi!

10. Terima kasih, Gaza. Daripadamu kami belajar bahawa krisis yang berlaku melondehkan topeng dan mendedahkan wajah yang sebenarnya. Berapa banyak bahu yang kami fikir sesuai untuk bersandar, namun sebenarnya ia rapuh! Berapa ramai orang yang berani berkata-kata menjadi pengecut tanpa mengambil sebarang tindakan! Berapa ramai ulama yang kita anggap rabbani, tetapi mereka boleh dijual dan dibeli!

Kamu mengira ini adalah pertempuran, tetapi Allah menghendakinya sebagai pembongkar kebenaran dan pembersih barisan pejuang. Justeru, sekarang ia hanyalah satu episode.  Ramai yang gugur dan tercicir. Ini tentunya lebih baik daripada kalau mereka berada bersama kita apabila tiba masa pertempuran yang sebenar, yang menentukan kemenangan!


Adham Sharqawi / Blog Arab